Rss Feed

Nice trip to Yogya :)


Hari Senin kemarin tepatnya 28 Juni 2010, saya pergi ke Yogya. Sebenarnya tujuan awal sih cuma buat ngambil kartu ujian buat ujian cpns, dan ga ada niat buat liburan, cuma karena kebetulan urusan disana cepet slese, ya akhirnya sekalian wisata juga, hehe.
Berangkat dari Semarang jam 6 pagi naik bis patas jurusan Semaraang-Yogya. Untungnya perjalanan kali ini saya ga sendirian, melainkan bersama si pacar yang terpaksa bolos kerja demi nemenin saya.. :)
Sampai di Yogya jam 9 pagi, lebih cepet 1 jam dari perkiraan ternyata, hehe. begitu sampai, turun di terminal langsung deh cari bis trans. Ini juga saran dari temen, yang katanya mending naik bis trans daripada naik bis umum buat keliling dalam kota, apalagi buat yang belum pernah ke Yogya kayak saya ini,,hahaa
Akhirnya saya dan pacar naik bis trans, dengan tujuan pertama, Gedung Keuangan Negara. Setelah 2 kali pindah bis akhirnya sampai juga di tempat tujuan. Wah untungnya ga telat. Ternyata di sana cuma setengah jam aja udah kelar urusannya. Langsung deh, mulai jalan2, mumpung lagi di Yogya, refreshing sekalian...
Dan tujuan kita kali ini: Malioboro..
Kawasan Malioboro sebagai salah satu kawasan wisata belanja andalan kota Jogja, didukung oleh adanya pertokoan, rumah makan, pusat perbelanjaan, dan tak ketinggalan para pedagang kaki limanya. Untuk pertokoan, pusat perbelanjaan dan rumah makan yang ada sebenarnya sama seperti pusat bisnis dan belanja di kota-kota besar lainnya. Keramaian dan semaraknya Malioboro tidak terlepas dari banyaknya pedagang kaki lima yang berjajar sepanjang jalan Malioboro menjajakan dagangannya, hampir semuanya yang ditawarkan adalah barang/benda khas Jogja sebagai souvenir/oleh-oleh bagi para wisatawan. Mereka berdagang kerajinan rakyat khas Jogjakarta, antara lain kerajinan ayaman rotan, kulit, batik, perak, bambu dan lainnya, dalam bentuk pakaian batik, tas kulit, sepatu kulit, hiasan rotan, wayang kulit, gantungan kunci bambu, sendok/garpu perak, blangkon batik [semacan topi khas Jogja/Jawa], kaos dengan berbagai model/tulisan dan masih banyak yang lainnya. Para pedagang kaki lima ini ada yang menggelar dagangannya diatas meja, gerobak adapula yang hanya menggelar plastik di lantai. Sehingga saat pengunjung Malioboro cukup ramai saja antar pengunjung akan saling berdesakan karena sempitnya jalan bagi para pejalan kaki karena cukup padat dan banyaknya pedagang di sisi kanan dan kiri.

0 comments:

Post a Comment